Rabu, 20 November 2013

efek samping penggunaan barang rumah tangga

EFEK SAMPING PENGGUNAAN PRODUK RUMAH TANGGA-TINJAUAN KIMIA

Efek Samping Penggunaan Produk Pembersih
Efek samping penggunaan sabun atau detergen adalah menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa. Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Bahan penyusun detergen terdiri atas senyawa berantai lurus dan panjang yang disebut Linear Alkylbenzene Sulphonate (LAS) dan senyawa rantai bercabang yang disebut Alkyl Benzene Sulphonate (ABS). Senyawa LAS lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan dengan senyawa ABS. Akan tetapi LAS hanya bisa terdegradasi dalam lingkungan aerob (dengan oksigen). Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif. Pada konsentrasi berlebih bisa mengiritasi kulit dan jika mengenai mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada kornea. Selain menimbulkan limbah busa, sabun dan bahan pencuci merupakan salah satu bahan kimia di rumah tangga yang berbahaya, maka cara penyimpanannya harus benar.

Efek Samping Penggunaan Produk Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian. Selain itu, senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf, karena merkuri merupakan sejenis bahan kimia beracun dan amat berbahaya bagi kesehatan. Adanya merkuri di dalam tubuh dapat merusak ginjal. Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung hidrokuinon. Pada dosis yang tepat hidrokuinon aman bagi kulit, tetapi jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam pada wajah.

Efek Samping Penggunaan Produk Pewangi
Hampir setiap produk yang berkaitan dengan wanita mempunyai wewangian, seperti sabun, kosmetik, sampo, pelembut kain, penyubur rambut, kertas tisu dan detergen. Tujuan menggunakan bahan pewangi adalah untuk menghasilkan bau wangi pada si pemakai, barang pribadi, atau udara di sekelilingnya. Namun, kebanyakan kita tidak menyadari bahwa produk pewangi dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan kita, terutama bagi wanita hamil.
Kebanyakan pengharum ruangan bekerja dengan mengganggu daya cium. Pengharum tersebut melapisi saluran hidung dengan selaput minyaknya, atau melepaskan zat pemati saraf pencium. Produk yang tidak mengandung pewangi sebenarnya menambahkan pewangi yang tidak wangi untuk menyamarkan aroma khas bahan tertentu. Efek samping bahan kimia pewangi pada kesehatan manusia, antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma. Selain itu, bahan pewangi yang mengandung chlorofluorocarbon (CFC) dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang.

Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Saat ini memang zaman serba cepat dan praktis. Nyamuk, semut, atau lalat datang, kita semprot dengan pembasmi serangga. Hal seperti itu mungkin erat menempel di benak para konsumen di Indonesia. Akan tetapi, mereka sesungguhnya tidak mengetahui benar betapa besar ancamannya jika menggunakan produk semacam itu secara sembarangan. Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu:
1) Termakan atau terminum bersama makanan atau minuman yang tercemar;
2) Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang
langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah, atau terserap melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu. Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusakkan produk pertanian. Antinyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tiga bahan aktif dalam obat antinyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur, pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari ketiganya. Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem pernapasan, dan jantung.
Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan merusak kemampuan reproduksi. Bahan aktif jenis ini menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah. Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah. Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh buruk pada hati dan reproduksi. Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain membahayakan kulit yang luka, dan selaput lendir tubuh.

Rabu, 13 November 2013

struktur


Tabel Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil - Secara umum, tumbuhan Dikotil dan Monokotil dapat dibedakan dengan jelas. Adapun perbedaan struktur tubuh tumbuhan Monokotil dan Dikotil, dijelaskan dalam tabel berikut.
                                   Silahkan klik 2x gambar untuk memperbesar gambar 
Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari akarnya :
Tumbuhan Dikotil :
  •  Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.
  • Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung.
Tumbuhan Monokotil :
  • Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh.
  • Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang masing-masing disebut koleorhiza dan koleoptil.







Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Kambiumnya :

Tumbuhan Dikotil :
  •  Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar serta            meninggi.

    Tumbuhan Monokotil :
  • Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Batangnya :

  Tumbuhan Dikotil :
  • Batang bercabang-cabang.
Tumbuhan Monokotil :
  • Batang tidak bercabang-cabang.

Perbedaan
Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Struktur Daunnya :

Tumbuhan Dikotil :
  • Pertulangan daun menyirip atau menjari.
Tumbuhan Monokotil :
  • Pertulangan daun sejajar atau melengkung.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bijinya :

 Tumbuhan Dikotil : 
  •  Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua).
Tumbuhan Monokotil :
  •  Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berkeping satu).

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Pembuluh angkutnya :

Tumbuhan Dikotil : 
  • Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.
Tumbuhan Monokotil :
  • Berkas pembuluh angkut tidak teratur.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil dilihat dari Bunganya :

Tumbuhan Dikotil : 
  • Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.dan                                             
    monokotil:
  • Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI)

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
(AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI)

I.     A K A R
Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam :
1.     Akar Prime :         Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung di dalam biji

2. Akar Sekunder      :         Seluruh cabang akar yang tumbuh dari akar primer
Tumbuhan dikotil             : sistem akar tunggang
Tumbuhan monokotil       : sistem akar serabut

Struktur Akar

  Struktur luar :
          a. rambut akar
          b. ujung akar
          c. batang akar
          d. tudung akar.
  Struktur dalam :
          a. epidermis
          b. korteks
          c. endodermis
          d. silinder pusat (stele

Rambut Akar
         Merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar
         Fungsi: Memperluas daerah penyerapan air dan mineral
         Hanya tumbuh dekat ujung akar dan relatif pendek
Ujung Akar/Zona Pembelahan Sel
         Merupakan titik tumbuh akar
         Terdiri dari: jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri
         Dilindungi oleh tudung akar, yang :
     
       o  
fungsinya untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah
       o  
Bagian luarnya mengandung lendir untuk memudahkan akar menembus tanah.

              UJUNG AKAR                

                      

Epidermis Akar (Kulit luar)
n Merupakan lapisan luar akar
n Terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat
n Dinding sel: tipis dan mudah dilalui air
n Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar
Korteks Akar (Kulit pertama)
*  Terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis
*  Terdapat ruang-ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran gas
*  Fungsi: tempat menyimpan cadangan makanan
Endodermis Akar
 Terdiri dari selapis sel yang tebal
  Sel-sel endodermis memiliki pita kaspari, yaitu bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin).

Fungsi: Pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah yang masuk ke silinder pusat
Silinder Pusat/Stele Akar
Tersusun atas
1.   Perisikel (perikambium), yaitu :
·         Lapisan terluar yang terdiri dari satu / beberapa lapisan sel
·         Berfungsi dalam proses pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping
2. Xylem (pembuluh kayu)
3. Floem (pembuluh tapis)
bbn        b          xylemphlo 
   Penampang Akar Dikotil                               Penampang Akar Monokotil   Xylem dan Floem

                             Fungsi Akar
1.     Menyerap air dan mineral
2.    Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan
3.    Sebagai alat pernapasan, misal pada tumbuhan bakau
4.    Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan

Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
             >  Melalui ujung akar dan rambut-rambut akar
 >  Air dan mineral diserap rambut-rambut akar menuju pembuluh kayu akar (xylem) melalui epidermis, korteks, endodermis.
 >  Pengangkutan ada 2, yaitu:
1. Pengangkutan ekstravaskuler : Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi diluar berkas pembuluh.
2. Pengangkutan vaskuler           : Pengangkutan air dan mineral ke daun melalui pembuluh kayu (angkut) pada batang, cabang dan daun
>  Penyerapan dan pengaliran air berlangsung secara:
1. Osmosis, yaitu pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel (selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya)
2. Transpor Aktif, yaitu sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel tumbuhan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
>  Air masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel dan menimbulkan ketegangan (turgor) antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air. Tekanan ini disebut tekanan turgor

II.   B A T A N G
 >Perbedaan akar dan batang terletak pada kuncupnya, dimana batang memiliki kuncup, yaitu:
a. Kuncup ujung batang (kuncup terminal), terletak di ujung batang yang sedang tumbuh dan berfungsi melanjutkan pertumbuhan batang.
b. Kuncup ketiak (kuncup aksilar), terletak pada ruas tertentu sepanjang batang dan terdapat pada ketiak daun, yang akan menjadi cabang batang.
c. Kuncup bunga, yang akan berkembang menjadi bunga
d. Kuncup liar, muncul di mana saja ketika tumbuhan luka
Batang yang berubah bentuk :
a.  Umbi batang, misalnya kentang             c. Sulur, sebagai alat pembelit, misalnya anggur
b. Rhizoma, misalnya jahe dan lengkuas d. Geragih / stolon, misalnya arbei                                

Struktur Luar (Morfologi) Batang
Berdasarkan keadaan batang, struktur luar batang ada 2 macam :
  1. Batang Tumbuhan Herba, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
·     Lunak
·     Berwarna hijau
·     Jaringan kayu sedikit/tidak ada
·     Ukuran batang kecil dan umurnya relatif pendek
Contoh batang tumbuhan herba  : jagung, bunga matahari, bayam, kacang dll
  1. Batang Tumbuhan Berkayu, dengan ciri-ciri   :

·     Keras
·     Umurnya relatif panjang
·     Terdapat lentisel (lubang-lubang kecil)
·     Kulit kayu agak tebal

Contoh batang tumbuhan berkayu  : mangga, jati, angsana dll

Struktur Dalam (Anatomi) Batang
1.   Batang Tumbuhan Herba, bagian dalamnya terdiri dari :
·     epidermis tipis (ada stomata)
·     sel-sel korteks (mengandung klorofil)
·   jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim)yang menyebabkan batang tumbuhan herba  dapat menopang daun-daun dan dapat berdiri dengan tegak.
2.  Batang tumbuhan berkayu, bagian dalamnya terdiri dari :
·     epidermis
·     korteks
·     stele (silinder pusat)

Epidermis Batang (kulit luar)
·     Terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dan tidak terdapat rongga-rongga antarsel
·     Dinding sel menebal dan dilapisi kutikula atau kambium gabus yang membentuk lapisan gabus
·     Fungsi : melindungi lapisan-lapisan di dalamnya.

Korteks Batang (kulit pertama)
·     Terdiri dari jaringan parenkim di bawah epidermis
·     Tersusun atas beberapa lapis sel berdinding tipis dan memiliki vakuola besar
·     Terdapat rongga-rongga antar sel (untuk pertukaran udara) dan floeterma (sel-sel pada lapisan korteks paling dalam yang berbentuk khas dan mengandung butir-butir pati).
·     Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan makanan.

Stele Batang (Silinder pusat)
  • Bagian terdalam batang
  • Terdapat berkas pembuluh angkut, yaitu xylem (pembuluh kayu) di sebelah dalam dan floem (pembuluh tapis) di sebelah luar
  • Bagian dalam: empulur, yaitu bagian batang yang paling luas.
  • Dari pusat ke arah kulit kayu tampak garis-garis radial (jari-jari empulur) sehingga air dan zat makanan bergerak ke arah samping.
  • Jaringan kambium yang terdiri dari sel-sel yang selalu aktif membelah diri yang memisahkan kulit kayu dari bagian batang lainnya serta membentuk sel xylem (kayu) ke arah dalam dan sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Aktivitas ini menimbulkan lingkaran tahun pada batang/kayu tumbuhan

Fungsi Batang
1.     Organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
2.  Organ pembentuk dan penyangga daun
3.  Tempat penyimpanan makanan
4.  Alat perkembangbiakan vegetatif

III.  D A U N
Struktur luar (morfolog) daun
·         Bentuk pipih melebar dan berwarna hijau karena disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun, dimana dalam kloroplas terdapat klorofil
·         Bagian-bagian daun                    :
1.  Helaian daun (lamina)
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Pangkal tangkai daun/pelepah daun
·         Berdasarkan bagian-bagiannya, daun dibagi 2 macam, yaitu :
a. Daun sempurna / daun lengkap :         Daun yang memiliki ketiga bagian daun
   Contoh                                   :Daun pisang, daun talas
b. Daun tidak sempurna/tidak lengkap  :Jika tidak memiliki salah satu dari ketiga bagian daun
Contoh :Daun jambu, daun mangga
                            Berdasarkan susunan helai daun pada tangkainya, daun dibagi dalam 2 jenis, yaitu :                                                                                                a.Daun tunggal  :Daun yang hanya memiliki satu helai daun pada tangkainya.
                           Contoh             :Daun mangga
b. Daun majemuk     : Daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya. Ada yang menyirip (ganda/tunggal) dan ada yang menjari.
   Contoh                : Daun belimbing
·         Tumbuhan dikotil tulang daun menyirip/menjari, sedangkan tumbuhan monokotil tulang daunnya   sejajar/melengkung



Struktur dalam (anatomi) daun
                                                                   Kloroplas dalam sel bawang


 








Struktur Dalam (Anatomi Daun), terdiri dari :
1. Epidermis daun
·         Lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas dan bawah daun
·         Terdiri dari satu lapis sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel
·         Fungsi epidermis atas      : melindungi bagian-bagian yang ada di                                            bawahnya
Fungsi epidermis bawah   : melindungi bagian-bagian yang ada di                                            atasnya
·         Pada epidermis terdapat  :
                   a. Lapisan lilin/rambut-rambut halus, untuk mencegah penguapan                    air yang berlebihan
                    b. Stomata (mulut daun), untuk pertukaran gas


2. Jaringan tiang/jaringan palisade/jaringan pagar
·         Terdiri dari sel-sel silindris, tegak, tersusun rapat dan banyak mengandung kloroplas
·         Sebagai tempat terjadinya fotosintesis

3. Jaringan bunga karang/jaringan spons
·         Terdiri dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur
·         Terdapat ruang antarsel (sel-selnya tidak rapat) dan sedikit mengandung kloroplas
·         Fungsi : menampung karbondioksida untuk fotosintesis

4. Berkas pembuluh angkut
·         Terdapat di dalam tulang-tulang daun
·         Lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar
Fungsi Daun
1.   Tempat fotosintesis : di jaringan palisade
2.  Tempat transpirasi/penguapan pada tumbuhan : melalui stomata(mulut daun)
3.  Alat pernapasan: melalui stomata untuk mendapat energi yang terkandung di dalam makanan
4.  Alat perkembangbiakan vegetatif : seperti pada daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)

Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
         Suatu sistim yang berperan dalam pengangkutan air dan mineral yang diserap oleh akar ke daun dan zat-zat hasil fotosintesis
         Dilakukan oleh jaringan pengangkut yang terdiri dari  :
a.    Xylem (pembuluh kayu), yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
b.    Floem (pembuluh tapis), yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian lain tumbuhan
         Air dan mineral dapat naik sampai ke daun yang tinggi karena adanya kekuatan tertentu, yaitu:
a.    Tekanan Akar
-      Ditimbulkan sebagai akibat pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel pada akar menyebabkan air terdorong/tertekan sehingga naik ke pembuluh kayu batang.
-   Besarnya tekanan pada akar dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan
b.  Kapilaritas Batang
-   Kapilaritas pembuluh kayu dari akar dan batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut naik ke puncak batang dan daun.
c.    Daya Isap Daun
-   Disebabkan adanya penguapan air dari daun sehingga aliran air dan mineral dari akar, batang dan daun terjadi terus-menerus.
-   Besarnya sebanding dengan jumlah daun yang dimilikinya.



IV. B U N G A

n  Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat dalam bunga:
a.  Bunga lengkap/sempurna  :Bunga yang memiliki perhiasan dan alat kelamin.
     Contoh                            :Kembang sepatu
b.  Bunga tidak lengkap/tidak sempurna    :Jika salah satu hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada.
n  Berdasarkan alat kelaminnya, bunga dibagi dalam 3 macam  :
     a. Bunga jantan           :Bunga yang memiliki benang sari tetapi                                           tidak mempunyai putik.
     b. Bunga betina          :Bunga yang memiliki putik tetapi tidak                                            mempunyai benang sari.
     c. Bunga hermafrodit  :Bunga yang memiliki putik dan benang                         sari dalam satu bunga.

BAGIAN-BAGIAN BUNGA


1.   Perhiasan Bunga(periantium), yang terdiri dari :
a.    Kelopak (calyx/sepal)
·         Bagian terluar dari bunga
·         Berwarna hijau/warna lain yang tersusun dalam satu / beberapa lingkaran
·         Fungsi : Melindungi kuncup bunga
b.    Mahkota (corolla/petal)
·         lebih besar dari kelopak dan letaknya di dalam kelopak
·         memiliki warna  yang mencolok

2.  Alat Kelamin, yang terdiri dari :
a.    Benang sari (stamen)
·         Merupakan organ perkembangbiakan (alat kelamin) jantan yang menghasilkan sel kelamin jantan (sperma)
·         Letak                :mengelilingi putik
·         Tersusun dari   :tangkai sari (filamen), kepala sari/kotak sari         (anthera) dan serbuk sari (polen)
b.    Putik (psitillum)
·         Merupakan organ perkembangbiakan betina yang membentuk sel telur (ovum)
·         Letak                :bagian pusat bunga setelah benang sari
·         Tersusun dari   :kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus),          bakal buah dan bakal biji  ( sel kelamin betina   /ovum )


 







V. B U A H
n  Pembuahan: peristiwa penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
n  Pembuahan yang terjadi sebelum penyerbukan disebut partenokarpi
n  Bakal buah (pada bagian bawah putik) berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji
n  Berdasarkan perkembangannya, buah dibagi dalam 3 macam  :
a. Buah Tunggal          :Buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah
Contoh                         :mangga
b. Buah Agregat         :Buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari     1 bunga
             Contoh                         :sirsak, buah arbei, buah srikaya
c. Buah Majemuk/ganda  :Buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari      banyak bunga
Contoh                         :nanas, buah keluwih, buah nangka
n  Berdasarkan kandungannya, buah di bagi dalam 2 macam :
a. Buah lunak                  :Bakal buah dan bagian-bagian bunga akan                       membentuk bangunan berdaging di sekeliling biji              (buah berdaging)
  Contoh                         :apel, jeruk
b. Buah kering           :Bakal buah membentuk pelindung yang keras                  untuk biji.
  Contoh                         :kacang-kacangan
n  Berdasarkan asalnya, buah dibagi dalam 2 macam :
a.Buah Sejati
·     Terbentuk dari bakal buah
·     Seluruh jaringannya berasal dari bakal buah
Contoh       :Mangga, alpukat, semangka, pepaya
b.Buah Semu :Buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain              dari bunga.
   Contoh       :arbei, apel, nangka, jambu mede


VI.   B I J I
n  Merupakan alat perkembangbiakan generatif
n  Bagian-bagian biji :
1. Kulit Biji (spermodermis)
·         Pada Angiospermae (tumbuhan biji tertutup), biji memiliki 2 lapisan, yaitu kulit luar (testa) yang tipis tetapi keras dan kulit dalam (tegmen/kulit ari) seperti selaput
·         Pada Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka),biji memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar yang tebal berdaging. Lapisan tengah yang kuat, keras dan    berkayu, serta lapisan dalam yang tipis seperti selaput, contoh: biji melinjo
2. Tali Pusat (Funiculus)
·         Bagian yang menghubungkan biji dengan papan biji (plasenta)
·         Jika biji masak, tali pusat lepas sehingga pada biji terlihat bekas yang disebut pusat biji (hilus)


3.Inti biji (nucleus seminis)
·         Semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit dalam
·         Terdiri dari lembaga (embrio), yaitu calon tumbuhan/individu baru dan putih lembaga (endosperm), yaitu tempat cadangan makanan.